Batam, faktakriminal.com
Masyarakat kembali dibuat bingung oleh aktivitas perusahaan pemecah batu di kawasan Tembesi, Kota Batam, yang diduga kuat beroperasi tanpa izin resmi. PT Tamba, yang menjadi sorotan, tetap melangsungkan kegiatan operasional secara terbuka meski tidak tercatat sebagai pemegang izin tambang sah di wilayah Batam.(4 Juli 2025).
Ketika dikonfirmasi oleh awak media, Analis Kebijakan Ahli Muda Dinas ESDM Provinsi Kepri, Reza Muzzamil Jufri, secara tegas menyatakan:
> “Sampai hari ini tidak ada satupun izin penambangan yang terdaftar di Batam.”
Pernyataan ini disampaikan Reza melalui sambungan WhatsApp pada Kamis, 3 Juli 2025.
Pernyataan ini tentu membuat publik bertanya-tanya: Jika tidak ada izin resmi, lalu bagaimana mungkin PT Tamba bisa bebas beroperasi? Siapa sosok kuat atau pihak yang menjadi ‘pembekap’ di balik perusahaan tersebut? Dugaan adanya backing kuat dari oknum tertentu pun mencuat ke permukaan.
Ironisnya, sementara warga dan aktivis lingkungan terus menyuarakan keresahan atas dampak lingkungan dan kebisingan yang ditimbulkan, aparat penegak hukum (APH) dan instansi terkait seolah tak bergeming.
Kami mendesak:
1. Dinas ESDM Provinsi Kepulauan Riau untuk mengumumkan secara terbuka status dan legalitas kegiatan PT Tamba.
2. Aparat Penegak Hukum (Polisi, Gakkum KLHK, Kejaksaan) untuk segera menurunkan tim investigasi dan menghentikan aktivitas tambang yang tidak berizin.
3. Pemerintah Kota Batam dan DPRD untuk tidak tutup mata atas keresahan masyarakat Tembesi dan memanggil semua pihak terkait untuk hearing terbuka.
Jika dugaan ini benar, maka praktik yang dibiarkan ini bisa menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum dan lingkungan hidup di Batam. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas.
*Boyhot P*
Social Header