Faktakriminal.com
Bantul adalah sebuah kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta dan berbatasan dengan Kabupaten Sleman di utara, Kabupaten Kulon Progo di barat, Samudra Hindia di selatan, dan Kabupaten Gunung Kidul di timur.
Bantul dikenal sebagai daerah yang kaya akan budaya dan sejarah, serta memiliki keindahan alam yang luar biasa, seperti Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkritis. Bantul juga merupakan salah satu daerah penghasil pertanian dan industri di Yogyakarta.
Salah seorang putra terbaik Bantul bernama Suto dalam usia 19 tahun dibuang ke Suriname lantaran dianggap sebagai ektrimis oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Ia balik ke tanah air melarikan diri 6 tahun kemudian.
Perlu diketahui, Suriname pernah menjadi tempat pembuangan orang Indonesia pada masa kolonial Belanda. Pada abad ke-19, pemerintah kolonial Belanda memindahkan ribuan orang Indonesia dari Jawa ke Suriname untuk bekerja sebagai buruh di perkebunan gula dan kopi.
Mereka yang dipindahkan adalah orang-orang yang dianggap sebagai penjahat atau pemberontak, serta orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan atau tanah. Mereka dipaksa untuk meninggalkan tanah air mereka dan dibawa ke Suriname dengan kapal, dalam kondisi yang sangat buruk.
Di Suriname, mereka dipaksa untuk bekerja keras di perkebunan dan menghadapi kondisi hidup yang sangat sulit. Banyak dari mereka yang meninggal karena penyakit, kekurangan gizi, dan kekerasan.
Meskipun demikian, orang-orang Indonesia yang dipindahkan ke Suriname tetap mempertahankan budaya dan tradisi mereka. Mereka membentuk komunitas yang kuat dan tetap menjaga hubungan dengan tanah air mereka.
Sekarang, Suriname memiliki populasi yang signifikan dari keturunan Indonesia, yang dikenal sebagai Jawa-Suriname. Mereka telah menjadi bagian integral dari masyarakat Suriname dan telah memberikan kontribusi besar pada perkembangan negara tersebut.
Salah seorang putra terbaik kelahiran tanah Jawa pernah menjadi Perdana Menteri di Suriname. Ia tidak kembali ke Indonesia karena peran pemberontakan telah diganti oleh Bung Tomo yang menyerukan perlawanan terhadap tentara Sekutu di Surabaya tepatnya 10 Nopember 1945. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari Pahlawan.
Sumber : Suta Widya SH.
AS. Setyawan : Red.


Social Header